Danau Toba di Sumatera Utara. Foto Dok. KBRI ParisDanau Toba kini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik wisatawan dalam dan luar negeri. Terlebih, kini Danau Toba juga masuk dalam lima destinasi super prioritas yang membuatnya semakin menarik untuk di balik pesonanya yang indah, Danau Toba juga memiliki cerita rakyat yang menarik untuk disimak. Kisah ini juga disebut-sebut sebagai asal mula terbentuknya Danau bermula ketika zaman dahulu hidup seorang pemuda bernama Toba yang merupakan yatim piatu. Sehari ia bekerja sebagai petani dan sesekali mencari ikan di sungai yang berada tak jauh dari tangkapan ikan itu yang biasanya ia jadikan sebagai lauk untuk makan sehari-hari dan sisanya dijual ke suatu hari, saat Toba memancing ke sungai, ia sangat berharap mendapat ikan besar agar bisa segera dimasak dan dijadikan lauk. Harapan Toba akhirnya terpenuhi, karena tak lama setelah melemparkan pancingnya ke sungai, mata kailnya disambar hal itu, Toba sangat gembira dan langsung menarik tali pancingnya, kemudian mendapati seekor ikan besar tersangkut di mata pancingnya. Sejenak, Toba memperhatikan ikan besar yang berhasil dipancingnya itu."Ikan yang aneh," gumam Toba merasa ikan itu aneh, karena seumur hidupnya belum pernah melihat ikan yang memiliki warna kekuningan dengan sisik berwarna kuning keemasan. Sisik-sisik di ikan itu juga terlihat berkilauan ketika terkena sinar Toba melepaskan mata kail dari mulut ikan tersebut, sebuah keajaiban mendadak terjadi. Ikan itu menjelma menjadi seorang perempuan dengan paras cantik hal tersebut, Toba terheran-heran dan berdiri dengan mata membulat, serta mulut melongo."Tuan. Aku adalah kutukan dewa karena telah melanggar larangan besarnya. Telah ditakdirkan kepadaku bahwa aku akan berubah bentuk menyerupai makhluk apa saja yang memegang atau menyentuhku. Karena tuan telah memegangku, maka aku pun berubah menjadi manusia seperti tuan," kata perempuan jelmaan ikan itu. Akhirnya, Toba memperkenalkan namanya. Begitu juga dengan perempuan tersebut yang memperkenalkan namanya sebagai dengan kecantikan Putri, Toba akhirnya menjelaskan keinginannya untuk menikahi perempuan tersebut. "Bersediakah kau menikah denganku," tanya Toba."Baiklah, aku bersedia tuan. Selama tuan bersedia pula memenuhi satu syarat yang aku ajukan," jawab Putri."Syarat apa yang kau kehendaki? Sebutkan. Niscaya aku akan memenuhinya?," kata Toba."Permintaanku hanya satu, hendaklah tuan menutup rapat-rapat rahasiaku. Jangan sekali-kali tuan menyebutkan jika aku berasal dari ikan. Jika tuan menyatakan kesediaan tuan untuk menjaga rahasia ini, aku bersedia menjadi istri Tuan," Putri Toba di Sumatera Utara. Foto Dok. KBRI Paris"Baiklah. Aku akan menutup rapat-rapat rahasia ini. Rahasia ini hanya kita ketahui berdua saja," ujar memenuhi permintaan tersebut, Toba dan Putri akhirnya menikah. Keduanya hidup berbahagia meskipun dalam kesederhanaan. Kehidupan mereka semakin lengkap dengan kelahiran anak lelaki mereka yang diberi nama tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat. Namun, sayangnya ia agak nakal dan pemalas. Kerjaannya hanya tiduran juga tidak peduli atau ingin membantu ayahnya yang sibuk bekerja di ladang. Bahkan, untuk sekadar mengantar makanan dan minuman untuk ayahnya pun, Samosir kerap hanya itu, Samosir juga memiliki nafsu makan yang besar. Jatah makanan keluarganya untuk sehari bisa ia habiskan dalam sekali makan. Toba merasa harus bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi keinginan makan anak akhirnya pada suatu hari, Samosir diminta ibunya untuk mengantarkan makanan kepada ayahnya. Meskipun awalnya Samosir malas untuk mengantarkan makanan tersebut, ia akhirnya mau melakukannya setelah ibunya memaksa, meskipun dengan wajah akhirnya membawa makanan dan minuman itu menuju ladang. Di tengah perjalanan, Samosir merasa lapar. Ia kemudian menghentikan langkahnya dan memakan makanan yang seharusnya untuk ayahnya, dan hanya disisakan makanan dan minuman yang tersisa sedikit, Samosir melanjutkan perjalanan menuju ladang. Setibanya di ladang, Samosir memberikan makanan dan minuman itu kepada yang merasa sangat lapar karena bekerja sejak pagi langsung membuka bekal tersebut. Namun, ia terperanjat melihat makanan untuknya tinggal sedikit."Mengapa jatah makanan dan minumanku tinggal sedikit," tanya Toba dengan raut wajah kesal."Tadi di jalan aku sangat lapar, Ayah. Oleh karena itu, jatah makanan dan minuman Ayah telah kumakan sebagian. Tapi, tidak semua kuhabiskan, bukan? Masih tersedia sedikit makanan dan minuman untuk Ayah," jawab Samosir dengan wajah polos."Anak tidak tahu diuntung," maki Toba kepada Toba kian meninggi dan akhirnya tidak tahan untuk menahan kesabaran. "Dasar kau anak keturunan ikan," umpat umpatan tersebut, Samosir sangat terkejut dan langsung berlari ke rumah. Pada saat bertemu ibunya, Samosir langsung menceritakan umpatan dan cacian ayahnya yang menyebutkan dirinya keturunan pengaduan anaknya, ibu Samosir sangat sedih. Tidak disangka jika suaminya melanggar sumpah untuk tidak menyebutkannya berasal dari Samosir dan ibunya saling berpegangan. Dalam hitungan sekejap, keduanya menghilang. Lalu, keajaiban pun terjadi. Dibekas pijakan kaki Samosir dan ibunya, menyembur air yang sangat deras. Dari dalam tanah, air disemburkan seolah tiada henti. Semakin lama, semburan itu semakin besar. Dalam waktu cepat, permukaan tanah air terus meninggi dan tak berapa lama kemudian, lembah tempat tinggal Toba telah tergenang air. Kemudian, terbentuk sebuah danau yang sangat luas di tempat kemudian menamakan danau itu sebagai Danau Toba. Adapun pulau kecil yang berada di tengah-tengah Danau Toba disebut Pulau Samosir untuk mengingatkan kepada anak lelaki Toba.
KBRN Simalungun : Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengajak seluruh masyarakat untuk ikut membuktikan bahwa Indonesia, khususnya Sumut aman menjadi tuan rumah pelaksanaan event bertaraf nasional, Asia bahkan dunia. Hal ini disampaikan Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah
Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan suku, budaya, adat istiadat hingga cerita dan mitos-mitos yang melegenda. Semua hadir bukan tanpa sebab, namun tidak lepas dari peran para pendahulu kita, yang sejatinya menjadi penyebab semua ini tercipta. Tidak terkecuali Cerita Danau Toba dan Pulau Samosir yang begitu populer. Sebuah cerita legenda yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara, sekaligus menjadi asal-usul terbentuknya Danau Toba dan Pulau Samosir. Sebagai warga negara Indonesia, pastinya tidak akan asing lagi dengan legenda ini, bahkan hampir keseluruhan dari kita begitu paham dan mengerti, bagaimana alur dan perjalanan cerita ini, karena emang sering kita baca, lihat dan tonton. Sebelum lanjut membaca, ada baiknya juga kalian mengetahui sejarang lengkap teh dari penemuan nya pertama kali hingga penyebaran ke seluruh dunia. Baca disini Sejarah lengkap teh Sinopsis Cerita Danau Toba Singkatnya, Legenda Danau Toba mengisahkan seorang pemuda bernama Toba, yang menikah dengan seorang gadis cantik jelmaan seekor ikan, dengan syarat tidak memberitahu kepada siapapun asal-usul wanita tersebut. Singkat cerita, mereka dikarunai seorang anak yang diberi nama Samosir. Suatu hari, ketika tengah bekerja di ladang, Samosir disuruh ibunya menghantar makan siang untuk bapaknya di kebun. Namun, Samosir merasa lapar lantas memakan nasi yang dibawanya. Sesampainya di kebun, Sang Bapak marah karena nasi untuknya telah habis dimakan oleh putra semata wayangnya itu. Ditengah rasa marah, Toba pun melontarkan kalimat pantangan tersebut, dengan berucap bahwa Toba adalah Anak Ikan. Tidak berlangsung lama, desa tersebut diguyur hujan yang amat deras hingga seluruh desa dan sekitarnya direndam banjir yang dahsyat, hingga membentuk sebuah danau, yang sekarang kita kenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau besar ditengahnya adalah Pulau Samosir. Pesan Moral dalam Cerita Danau Toba dan Pulau Samosir Setelah membaca sinopsis di atas, kiranya ada beberapa poin sebagai pesan moral yang bisa kita tarik, serta diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah 1. Jangan Pernah Mengingkari Janji Seperti yang kita tahu, janji adalah hutang, artinya harus dibayar. Bila kita mengukir janji, maka berupayalah untuk terus menjaga dan mempertahankannya, karena akan ada harga yang harus dibayar jika janji tersebut teringkari. Sama halnya yang terjadi pada Kisah Danau Toba di atas. Saat sebuah janji teringkar, maka siap-siap untuk menerima konsekuensi yang ada, karena sejak awal, kesepakatan kedua pihak telah sah, bukan hanya bualan semata. 2. Jangan Marah Secara Berlebihan Kepada Anak Semua yang ada dan kita miliki di dunia ini adalah titipan Yang Maha Kuasa, termasuk anak yang saat ini bersama kita. Selain itu, yang namanya titipan yang diamanahkan kepada kita, harus dijaga sebaik mungkin. Sayang dan amarah memang akan berjalan beriringan dalam mendidik seorang anak, namun bukan berarti harus berlebihan, karena pada dasarnya tidak baik. Begitulah yang terjadi pada cerita danau Toba yang kita kenal. Terlampau emosi dalam mencurahkan amarah kepada seseorang, terlebih kepada anak, buksn tidak mungkin akan terlontarkan hal-hal ysng sejatinya tidak baik, bahkan terlarang. 3. Belajar Menjadi Orang yang Pemaaf Salah satu Sifat Manusia yang disukai Allah dan manusia adalah menjadi orang yang Pemaaf. Kesalahan yang dilakukan orang lain terhadap kita adalah wajar, begitu pula sebaliknya. Karena ysng namanya manusia tidak akan luput dari kesalahan. Untuk itu, belajarlah menjadi orang yang Pemaaf, apalagi terhadap anak sendiri. Karena dalam perjalanan mendidik seorang anak, akan banyak sekali hal-hal yang menyimpang, maka hal tersebutlah yang harus kita luruskan sebagai seorang ayah. 4. Penyesalan Terjadi di Akhir, Maka Berpikirlah sebelum Berucap Setiap apapun yang kita lakukan, semuanya memiliki sebab dan dampak, baik positif maupun negatif. Seperti pepatah berkata “Apa yang ditanam, itu yang dipanen”. Pribahasa tersebut mengisyaratkan kepada kita untuk berpikir matang-matang sebelum bertindak. Bila yang terjadi tidak sesuai dengan yang kita harapkan, maka jangan hanya sebatas menyesali, namun petiklah pelajaran dan pesan yang terkandung didalamnya, serta bertekat untuk tidak lagi jatuh pada lubang yang sama sebanyak dua kali. Penutup Demikianlah, ulasan kali ini mengenai Makna dalam Cerita Danau Toba untuk Kehidupan Sehari-hari. Semoga ulasan kali ini bisa bermanfaat dan diimplementasikan dalam kehidupan kita. Terima kasih.FaktaKeindahan Danau Toba - Danau Toba merupakan sebuah danau vulkanik yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Dengan luas danau yang mencapai 1.145 kilometer persegi, dan kedalaman yang mencapai 450 meter, membuat danau ini termasuk dalam danau terluas di dunia.
Dialogdanau toba bahasa inggris. Di rumah, toba kecewa karena kayu bakarnya telah terpakai semua. Karena lidah bisa lebih tajam dari pisau, sepatah dua patah kata dapat meninggalkan luka yang membekas di hati lawan bicara kita. Aku menghabiskan 3 hari di sana dan tinggal di salah satu penginapan dekat danau toba.
Merupakantinjauan umum tentang Danau Toba International Hotel Medan meliputi sejarah berdirinya hotel, lokasi hotel, klasifikasi hotel, fasilitas yang dimiliki, serta struktur organisasi hotel. • Mengirimkan juru bicara kesekolah-sekolah, klub, dan kelompok lain untuk melakukan dan mempertahankan dialog secara terbuka dengan murid-murid
. 368 266 134 87 69 423 353 380